BLOG UNTUK MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB KELAS C SEMESTER I

Selasa, 27 Oktober 2015

AJARKAN ANAKMU MENULIS…


Oleh ; Ahmad Hasanuddin Umar
Menulis ada suatu keterampilan yang susah dimiliki kecuali terus diasah dan diajarkan, dikorekai dan dievaluasi…ulangi lagi tanpa perlu merasa rendah diri.
Ada satu riwayat yang konon disampaikan oleh Nabi SAW tentang hak seorang anak atas bapaknya (orang tuanya), salah satu diantaranya adalah hak untuk diajari menulis. Dari Sulaeman pelayan Abu Rafi’ bahwa Abu Rafi pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ;
يا رسول الله، للولد علينا حق كحقنا عليهم… ؟ قال : نعم، حق الولد على الوالد : يعلمه السباحة، والرمى، والكتابة، وأن يورثه طيبا. (رواه البيهقي)
Artinya : Ya Rasulallah, apakah anak kami mempunyai hak atas diri kami sebagaimana kami memiliki hak atas mereka…? Rasulullah menjawab : “ya, hak seorang anak atas ayahnya adalah ; mengajarkan kepadanya renang, memanah, menulis, dan mewariskan kepadanya yang baik-baik” (HR. Al-Baihaqi)
Diriwayat oleh Syeikh Abdur Razaq dalam kitab Mushannafnya bahwasannya Umar bin Al-Khattab berkirim surat kepada Amir Negeri Syam, begini isi suratnya ;
(أن يتعلموا الرمى، ويمشون بين الغرضين حفاة، وعلموا صبيانكم الكتابة، والسباحة. (رواه عبد الرزاق في المصنف
Artinya : “(Perintahkanlah) supaya mereka belajar memanah, berjalan diantara dua pelana dengan tanpa alas kaki, mengajarkan anak mereka menulis dan berenang” (HR. Abdur Razaq dalam kitab al-Mushannaf)
CATATAN ;
1. Hadis yang pertama sebagaimana telah disebutkan diatas, adalah hadis yang sanadnya sangat lemah (ضعيف جدا) yaitu perawi yang bernama Baqiyah, dia ini mudallis (suka menyembunyikan) perawi diatasnya, dan dia meriwayatkan dengan “an’anah” artinya “katanya-katanya”, juga ada perawi yang bernama Isa bin Ibrahim al-Quraisyi, Imam al-Bukhari dan Imam an-Nasa’i menilai dia sebagai “munkarul hadis),bahkan Ibnu Hibban menjelaskan bahwa Isa bin Ibrahim suka berdusta.
2. Sedang Atsar dari sahabat Umar bin al-Khattab yang dikeluarkan oleh Ibnu Razaq sanadnya munqathi alias terputus.

RUJUKAN ; Faidah yang saya ambil dari kitab “al-Baahah fii Fadhli as-Sibaahah -wa yaliihi- As-Simaah fii Akhbaari ar-Rimaah” karya al-Hafizh Jalaluddin as-Suyuthi.
*** ***

Sampangan Lor,
Jum’at, 10 Muharram 1437 H / 23 Oktober 2015
Ahmad Hasanuddin Umar